PENDAHULUAN
Hampir semua orang pernah mengalami nyeri pinggang, hal ini
menunjukan seringnya gejala ini dijumpai pada sebagian besar penderita.
Sakit pinggang merupakan keluhan banyak penderita yang berkunjung ke
dokter. Yang dimaksud dengan istilah sakit pinggang bawah ialah nyeri,
pegal linu, ngilu, atau tidak enak didaerah lumbal berikut sacrum. Dalam
bahasa inggris disebut dengan istilah
Low Back Pain (LBP).
Penyebab LBP bermacam-macam dan multifaktorial; banyak yang ringan,
namun ada juga yang berat yang harus ditanggulangi dengan cepat dan
tepat. Mengingat tingginya angka kejadian LBP, maka tidaklah bijaksana
untuk melakukan pemeriksaan laboratorium yang mendalam secara rutin pada
tiap penderita. Hal ini akan memakan waktu yang lama, dengan melakukan
anamnesis dan pemeriksaan fisik yang seksama dan dibantu oleh
pemeriksaan laboratorium yang terarah, maka penyebab LBP dapat ditegakan
pada sebagian terbesar penderita
Untuk lebih mendalami tentang
low back pain,
sejenak perlu diketahui dahulu fungsi dari tulang belakang. Tulang
belakang merupakan daerah penyokong terbanyak dalam fungsi tubuh. Tulang
belakang terdiri atas 33 ruas yang merupakan satu kesatuan fungsi dan
bekerja bersama-sama melakukan tugas-tugas seperti:
1. memperhatikan posisi tegak tubuh
2. menyangga berat badan
3. fungsi pergerakan tubuh
4. pelindung jaringan tubuh
Pada saat berdiri, tulang belakang memiliki fungsi sebagai penyangga
berat badan, sedangkan pada saat jongkok atau memutar, tulang belakang
memiliki fungsi sebagai penyokong pergerakan tersebut. Struktur dan
peranan yang kompleks dari tulang belakang inilah yang seringkali
menyebabkan masalah.
Pada makalah ini pengertian nyeri pinggang bawah digunakan untuk
menjelaskan gejala nyeri yang terlokalisir didaerah lumbal atau nyeri
yang menjalar ke tungkai atau kaki dengan menyingkirkan penyebab nyeri
lain yang spesifik.
DEFINISI
Nyeri pinggang bawah atau
low back pain
merupakan rasa nyeri, ngilu, pegal yang terjadi di daerah pinggang
bagian bawah. Nyeri pinggang bawah bukanlah diagnosis tapi hanya gejala
akibat dari penyebab yang sangat beragam.
Low Back Pain menurut perjalanan kliniknya dibedakan menjadi dua yaitu :
A. Acute low back pain
Rasa nyeri yang menyerang secara tiba-tiba, rentang waktunya hanya
sebentar, antara beberapa hari sampai beberapa minggu. Rasa nyeri ini
dapat hilang atau sembuh.
Acute low back pain
dapat disebabkan karena luka traumatic seperti kecelakaan mobil atau
terjatuh, rasa nyeri dapat hilang sesaat kemudian. Kejadian tersebut
selain dapat merusak jaringan, juga dapat melukai otot, ligamen dan
tendon. Pada kecelakaan yang lebih serius, fraktur tulang pada daerah
lumbal dan spinal dapat masih sembuh sendiri. Sampai saat ini
penatalaksanan awal nyeri pinggang acute terfokus pada istirahat dan
pemakaian analgesik.
B. Chronic low back pain
Rasa nyeri yang menyerang lebih dari 3 bulan atau rasa nyeri yang
berulang-ulang atau kambuh kembali. Fase ini biasanya memiliki onset
yang berbahaya dan sembuh pada waktu yang lama.
Chronic low back pain dapat terjadi karena
osteoarthritis, rheumatoidarthritis, proses degenerasi
discus intervertebralis dan tumor.
Disamping hal tersebut diatas terdapat juga klasifikasi patologi yang
klasik yang juga dapat dikaitkan LBP. Klasifikasi tersebut adalah :
- Trauma
- Infeksi
- Neoplasma
- Degenerasi
- Kongenital
EPIDEMIOLOGI
Nyeri pinggang merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting
pada semua negara. Besarnya masalah yang diakibatkan oleh nyeri pinggang
dapat dilihat dari ilustrasi data berikut. Pada usia kurang dari 45
tahun, nyeri pinggang menjadi penyebab kemangkiran yang paling sering,
penyebab tersering kedua kunjungan kedokter, urutan kelima masuk rumah
sakit dan masuk 3 besar tindakan pembedahan. Pada usia antara 19-45
tahun, yaitu periode usia yang paling produktif, nyeri pinggang menjadi
penyebab disabilitas yang paling tinggi.
Di Indonesia, LBP dijumpai pada golongan usia 40 tahun. Secara
keseluruhan, LBP merupakan keluhan yang paling banyak dijumpai (49 %).
Pada negara maju prevalensi orang terkena LBP adalah sekitar 70-80 %.
Pada buruh di Amerika, kelelahan LBP meningkat sebanyak 68 % antara thn
1971-1981.
Sekitar 80-90% pasien LBP menyatakan bahwa mereka tidak melakukan
usaha apapun untuk mengobati penyakitnya jadi dapat disimpulkan bahwa
LBP meskipun mempunyai prevalensi yang tinggi namun penyakit ini dapat
sembuh dengan sendirinya.
ANATOMI
Struktur utama dari tulang punggung adalah vertebrae, discus
invertebralis, ligamen antara spina, spinal cord, saraf, otot punggung,
organ-organ dalam disekitar pelvis, abdomen dan kulit yang menutupi
daerah punggung.
Columna vertebralis (tulang punggung) terdiri atas :
1. Vertebrae cervicales 7 buah
2. Vertebrae thoracalis 12 buah
3. Vertebrae lumbales 5 buah
4. Vertebrae sacrales 5 buah
5. Vertebrae coccygeus 4-5 buah
Vertebra cervicales, thoracalis dan lumbalis termasuk golongan
true vertebrae.
Pada vertebrae juga terdapat otot-otot yang terdiri atas :
1. Musculus trapezius
2. Muskulus latissimus dorsi
3. Muskulus rhomboideus mayor
4. Muskulus rhomboideus minor
5. Muskulus levator scapulae
6. Muskulus serratus posterior superior
7. Muskulus serratus posterior inferior
8. Muskulus sacrospinalis
9. Muskulus erector spinae
10. Muskulus transversospinalis
11. Muskulus interspinalis
Otot-otot tersebut yang menghubungkan bagian punggung ke arah ekstrremitas maupun yang terdapat pada bagian punggung itu
sendiri.Otot
pada punggung memiliki fungsi sebagai pelindung dari columna spinalis,
pelvis dan ekstremitas. Otot punggung yang mengalami luka mungkin dapat
menyebabkan terjadinya
low back pain.
PENYEBAB
Penyebab nyeri pinggang bawah bermacam-macam dan multifaktor. Di antaranya dapat disebut :
1) KELAINAN KONGENITAL
Kelainan kongenital tidak merupakan penyebab nyeri pinggang bawah
yang penting. Kelainan kongenital yang dapat menyebabkan nyeri pinggang
bawah adalah :
a) Spondilolisis dan spondilolistesis
Pada Spondilolisis tampak bahwa sewaktu pembentukan korpus vertebrae itu
( in utero ) arkus vertebrae tidak bertemu dengan korpus vertebraenya sendiri.
Pada spondilolistesis korpus vertebrae itu sendiri ( biasanya L5 ) tergeser ke depan.
Walaupun kejadian ini terjadi sewaktu bayi itu masih berada dalam
kandungan, namun ( oleh karena timbulnya kelinan-kelainan degeneratif )
sesudah berumur 35 tahun, barulah timbul keluhan nyeri pinggang. Nyeri
pinggang ini berkurang / hilang bila penderita duduk atau tidur. Dan
akan bertambah, bila penderita itu berdiri atau berjalan.
Spondilolitesis dapat mengakibatkan tertekuknya radiks L5 sehingga timbul nyeri radikuler.
b) Spina Bifida
Bila di daerah lumbosakral terdapat suatu tumor kecil yang ditutupi
oleh kulit yang berbulu, maka hendaknya kita waspada bahwa didaerah itu
ada tersembunyi suatu spina bifida okulta.
Pada foto rontgen tampak bahwa terdapat suatu hiaat pada arkus
spinosus di daerah lumbal atau sakral. Karena adanya defek tersebut maka
pada tempat itu tidak terbentuk suatu ligamentum interspinosum.
Keadaan ini akan menimbulkan suatu “lumbo-sakral sarain” yang oleh si penderita dirasakan sebagai nyeri pinggang.
c) Stenosis kanalis vertebralis
Diagnosis penyakit ini ditegakkan secara radiologis. Walaupun
penyakit telah ada sejak lahir, namun gejala-gejalanya baru tampak
setelah penderita berumur 35 tahun.
Gejala yang tampak adalah timbulnya nyeri radikuler bila si penderita
jalan dengan sikap tegak. Nyeri hilang begitu penderita berhenti jalan
atau bila ia duduk. Untuk menghilangkan rasa nyerinya maka penderita
lantas jalan sambil membungkuk.
d) Spondylosis lumbal
Penyakit sendi degeneratif yang mengenai vertebra lumbal dan discus intervertebralis, yang menyebabkan nyeri dan kekakuan.
e) Spondylitis.
Suatu bentuk degeneratif sendi yang mengenai tulang belakang . ini
merupakan penyakit sistemik yang etiologinya tidak diketahui, terutama
mengenai orang muda dan menyebabkan rasa nyeri dan kekakuan sebagai
akibat peradangan sendi-sendi dengan osifikasi dan ankilosing sendi
tulang belakang.
2) TRAUMA DAN GANGGUAN MEKANIS
Trauma dan gngguan mekanis merupakan penyebab utam nyeri pinggang
bawah. Pada orang-orang yang tidak biasa melakukan pekerjaan otot atau
sudah lama tidak melakukan kegiatan ini dapat menderita nyeri pinggang
bawah yang akut. Cara bekerja di pabrik atau di kantor dengan sikap yang
salah lama-lama nenyebabkan nyeri pinggang bawah yang kronis.
Patah tulang, pada orang yang umurnya sudah agak lanjut sering oleh
karena trauma kecil saja dapat menimbulkan fraktur kompresi pada korpus
vertebra. Hal ini banyak ditemukan pada kaum wanita terutam yang sudah
sering melahirkan. Dalam hal ini tidak jarang osteoporosis menjadi sebab
dasar daripada fraktur kompresi. Fraktur pada salah satu prosesus
transversus terutama ditemukan pada orang-orang lebih muda yang
melakukan kegiatan olahraga yang terlalu dipaksakan.
Pada penderita dengan obesitas mungkin perut yang besar dapat
menggangu keseimbangan statik dan kinetik dari tulang belakang sehingga
timbul nyeri pinggang.
Ketegangan mental terutama ketegangan dalam bidang seksual atau
frustasi seksual dapat ditransfer kepada daerah lumbal sehingga timbul
kontraksi otot-otot paraspinal secara terus menerus sehingga timbul rasa
nyeri pinggang. Analog dengan tension headache maka nyeri pinggang
semacam ini dapat dinamakan “tension backache”.
Tidak jarang seorang pemuda mengeluh tentang nyeri pinggang, yang
timbul karena adanya anggapan yang salah yaitu bahwa karena seringnya
melakukan onani di waktu yang lampau lantas kini sumsum balakangnya
telah menjadi kering dan nyeri.
3. RADANG ( INFLAMASI )
Artritis rematoid dapat melibatkan persendian sinovial pada vertebra.
Artritis rematoid merupakan suatu proses yang melibatkan jaringan ikat
mesenkimal.
Penyakit Marie-Strumpell
Penyakit Marie-Strumpell, yang juga dikenal dengan nama spondilitis
ankilosa atau bamboo spine terutama mengenai pria dan teruta mengenai
kolum vertebra dan persendian sarkoiliaka. Gejala yang sering ditemukan
ialah nyeri lokal dan menyebar di daerah pnggang disertai kekakuan
( stiffness ) dan kelainan ini bersifat progresif.
4. TUMOR ( NEOPLASMA )
Tumor vertebra dan medula spinalis dapat jinak atau ganas. Tumor
jinak dapat mengenai tulang atau jaringan lunak. Contoh gejala yang
sering dijumpai pada tumor vertebra ialah adanya nyeri yang menetap.
Sifat nyeri lebih hebat dari pada tumor ganas daripada tumor jinak.
Contoh tumor tulang jinak ialah osteoma osteoid, yang menyebabkan nyeri
pinggang terutama waktu malam hari. Tumor ini biasanya sebesar biji
kacang, dapat dijumpai di pedikel atau lamina vertebra. Hemangioma
adalah contoh tumor benigna di kanalis spinal yang dapat menyebabkan
nyeri pinggang bawah. Meningioma adalah tumor intradural dan
ekstramedular yang jinak, namun bila ia tumbuh membesar dapat
mengakibatkan gejala yang besar seperti kelumpuhan
5. GANGGUAN METABOLIK
Osteoporosis akibat gangguan metabolik yang merupakan penyebab banyak
keluhan nyeri pada pinggang dapat disebabkan oleh kekurangan protein
atau oleh gangguan hormonal (menopause,penyakit
cushing). Sering
oleh karena trauma ringan timbul fraktur kompresi atau seluruh
panjang kolum vertebra berkurang karena kolaps korpus vertebra.penderita
menjadi bongkok dan pendek denga nyeri difus di daerah
pinggang.
6. PSIKIS
Banyak gangguan psikis yang dapat memberikan gejala nyeri pinggang
bawah.misalnya anksietas dapat menyebabkan tegang otot yang
mengakibatkan rasa nyeri,misalnya dikuduk atau di pinggang;rasa nyeri
ini dapat pula kemudian menambah meningkatnya keadaan anksietas dan
diikuti oleh meningkatnya tegang otot dan rasa nyeri.kelainan
histeria,kadang-kadang juga mempunyai gejala nyeri pinggang bawah.
FAKTOR RESIKO
Faktor resiko nyeri pinggang meliputi usia, jenis kelamin, berat
badan, etnis, merokok sigaret, pekerjaan, paparan getaran, angkat beban
yang berat yang berulang-ulang, membungkuk, duduk lama, geometri kanal
lumbal spinal dan faktor psikososial. Pada laki-laki resiko nyeri
pinggang meningkat sampai usia 50 tahun kemudian menurun, tetapi pada
wanita tetap terus meningkat. Peningkatan insiden pada wanita lebih 50
tahun kemungkinan berkaitan dengan osteoporosis.
LOKASI
Lokasi untuk nyeri pinggang bawah adalah daerah lumbal bawah,
biasanya disertai penjalaran ke daerah-daerah lain, antara lain
sakroiliaka, koksigeus, bokong, kebawah lateral atau posterior paha,
tungkai, dan kaki.
DIAGNOSA
1. ANAMNESA
Beberapa pertanyaan yang dapat diajukan dalam menganamnesa pasien dengan kemungkinan diagnosa Low Back Pain.
1. Apakah terasa nyeri ?
2. Dimana terasa nyeri ?
3. Sudah berapa lama merasakan nyeri ?
4. Bagaimana kuantitas nyerinya? (berat atau ringan)
5. Apa yang membuat nyeri terasa lebih berat atau terasa lebih ringan?
6. Adakah keluhan lain?
7. apakah dulu anda ada menderita penyakit tertentu?
8. bagaimana keadaan kehidupan pribadi anda?
9. bagaimana keadaan kehidupan sosial anda?
2. PEMERIKSAAN
Pemeriksaan fisik secara komprehensif pada pasien dengan nyeri
pinggang meliputi evaluasi sistem neurologi dan muskuloskeltal.
Pemeriksaan neurologi meliputi evaluasi sensasi tubuh bawah, kekuatan
dan refleks-refleks
1. Motorik.
Pemeriksaan yang dilakukan meliputi :
a. Berjalan dengan menggunakan tumit.
b. Berjalan dengan menggunakan jari atau berjinjit.
c. Jongkok dan gerakan bertahan ( seperti mendorong tembok )
2. Sensorik.
a. Nyeri dalam otot.
b. Rasa gerak.
3.Refleks.
Refleks yang harus di periksa adalah refleks di daerah Achilles dan
Patella, respon dari pemeriksaan ini dapat digunakan untuk mengetahui
lokasi terjadinya lesi pada saraf spinal.
4. Test-Test
a. Test Lassegue
Pada tes ini, pertama telapak kaki pasien ( dalam posisi 0° )
didorong ke arah muka kemudian setelah itu tungkai pasien diangkat
sejauh 40° dan sejauh 90°.
b. Test Patrick
Tes ini dilakukan untuk mendeteksi kelainan di pinggang dan pada
sendi sakro iliaka. Tindakan yang dilakukan adalah fleksi, abduksi,
eksorotasi dan ekstensi.
c. Test Kebalikan Patrick
Dilakukan gerakan gabungan dinamakan fleksi, abduksi, endorotasi, dan
ekstensi meregangkan sendi sakroiliaka. Test Kebalikan
Patrick positif menunjukkan kepada sumber nyeri di
sakroiliaka.
PENUNJANG
FOTO
1.Plain
X-ray adalah gambaran radiologi yang mengevaluasi tulang,sendi, dan
luka degeneratif pada spinal.Gambaran X-ray sekarang sudah jarang
dilakukan, sebab sudah banyak peralatan lain yang dapat meminimalisir
waktu penyinaran sehingga efek radiasi dapat
dikurangi.X-ray
merupakan tes yang sederhana, dan sangat membantu untuk menunjukan
keabnormalan pada tulang. Seringkali X-ray merupakan penunjang diagnosis
pertama untuk mengevaluasi nyeri punggung, dan biasanya dilakukan
sebelum melakukan tes penunjang lain seperti MRI atau CT scan. Foto
X-ray dilakukan pada posisi anteroposterior (AP ), lateral, dan bila
perlu oblique kanan dan kiri.
2. Myelografi
Myelografi adalah pemeriksan X-ray pada spinal cord dan canalis
spinal. Myelografi merupakan tindakan infasif, yaitu cairan yang
berwarna medium disuntikan ke kanalis spinalis, sehingga struktur bagian
dalamnya dapat terlihat pada layar fluoroskopi dan gambar X-ray.
Myelogram digunakan untuk diagnosa pada penyakit yang berhubungan dengan
diskus intervertebralis, tumor spinalis, atau untuk abses spinal.
3. Computed Tornografi Scan ( CT- scan ) dan Magnetic Resonance Imaging (MRI )
CT-scan merupakan tes yang tidak berbahaya dan dapat digunakan untuk
pemeriksaan pada otak, bahu, abdomen, pelvis, spinal, dan ekstemitas.
Gambar CT-scan seperti gambaran X-ray 3 dimensi.
MRI dapat menunjukkan gambaran tulang belakang yang lebih jelas
daripada CT-scan. Selain itu MRI menjadi pilihan karena tidak mempunyai
efek radiasi. MRI dapat menunjukkan gambaran tulang secara sebagian
sesuai dengan yang dikehendaki. MRI dapat memperlihatkan diskus
intervertebralis, nerves, dan jaringan lainnya pada punggung.
4. Electro Miography ( EMG ) / Nreve Conduction Study ( NCS )
EMG / NCS merupakan tes yang aman dan non invasif yang digunakan untuk pemeriksaansaraf pada lengan dan kaki.
EMG / NCS dapat memberikan informasi tentang :
1. Adanya kerusakan pada saraf
2. Lama terjadinya kerusakan saraf ( akut atau kronik )
3. Lokasi terjadinya kerusakan saraf ( bagian proksimalis atau distal )
4. Tingkat keparahan dari kerusakan saraf
5. Memantau proses penyembyhan dari kerusakan saraf
Hasil dari EMG dan MRI dapat digunakan untuk mengevaluasi kondisi
fisik pasien dimana mungkin perlu dilakukan tindakan selanjutnya yaitu
pambedahan.
PENGOBATAN
Obat
1. Obat-obat analgesik
Obat-obat analgesik umumya dibagi menjadi dua golongan besar :
– Analgetik narkotik
Obat-obat golongan ini terutama bekerja pada susunan saraf digunakan
untuk menghilangkan rasa sakit yang berasal dari organ viseral. Obat
golongan ini hampir tidak digunakan untuk pengobatan LBP karena bahaya
terjadinya adiksi pada penggunaan jangka panjang. Contohnya : Morfin,
heroin, dll.
– Analgetik antipiretik
Sangat bermanfat untuk menghilangkan rasa nyeri mempunyai khasiat
anti piretik, dan beberapa diantaranya juga berkhasiat antiinflamasi.
Kelompok obat-obat ini dibagi menjadi 4 golongan :
a) Golongan salisilat
Merupakan analgesik yang paling tua, selain khasiat analgesik juga
mempunyai khasiat antipiretik, antiinflamasi, dan antitrombotik.
Contohnya : Aspirin
Dosis Aspirin : Sebagai anlgesik 600 – 900 mg, diberikan 4 x sehari
Sebagai antiinflamasi 750 – 1500 mg, diberikan 4 x sehari
Kontraindikasi : Penderita tukak lambung
Resiko terjadinya pendarahan
Gangguan faal ginjal
Hipersensitifitas
Efek samping : Gangguan saluran cerna
Anemia defisiensi besi
Serangan asma bronkial
b) Golongan Paraaminofenol
Paracetamol dianggap sebagai analgesik-antipiretik yang paling aman
untuk menghilangkan rasa nyeri tanpa disertai inflamasi.
Dosis terapi : 600 – 900 mg, diberikan 4 x sehari
c) Golongan pirazolon
Dipiron mempunyai aceptabilitas yang sangat baik oleh penderita,
lebih kuat dari pada paracetamol, dan efek sampingnya sangat jarang.
Dosis terapi : 0,5 – 1 gram, diberikan 3 x sehari
d) Golongan asam organik yang lain
Derivat asam fenamat
Yang termasuk golongan ini misalnya asam mefenamt, asam flufenamat,
dan Na- meclofenamat.Golongan obat ini sering menimbulkan efek
samping terutama
diare.Dosis asam mefenamat sehari yaitu 4×500 mg,sedangkan dosis Na-meclofenamat sehari adalah 3-4 kali 100 mg.
Derivat asam propionat
Golongan obat ini merupakan obat anti inflamasi non steroid (AINS)
yang relatif baru, yang juga mempunyai khasiat anal getik dam anti
piretik. Contoh obat golongan ini misalnya ibuprofen, naproksen,
ketoprofen, indoprofen dll.
Derifat asam asetat
Sebagai contoh golonagn obat ini ialah Na Diklofenak. Selain
mempunyai efek anti inflamasi yang kuat, juga mempunyai efek analgesik
dan antipiretik. Dosis terapinya 100-150 mg 1 kali sehari.
Derifat Oksikam
Salah satu contohnya adalah Piroxicam, dosis terapi 20 mg 1 kali sehari.
Fisioterapi
a. Terapi Panas
Terapi menggunakan kantong dingin – kantong panas. Dengan menaruh
sebuah kantong dingin di tempat daerah punggung yang terasa nyeri atau
sakit selama 5-10 menit. Jika selama 2 hari atau 48 jam rasa nyeri masih
terasa gunakan heating pad (kantong hangat).
b. Elektro Stimulus
– A
cupunture
Menggunakan jarum untuk memproduksi rangsangan yang ringan tetapi
cara ini tidak terlalu efisien karena ditakutkan resiko komplikasi
akibat ketidaksterilan jarum yang digunakan sehingga menyebabkan
infeksi.
– U
ltra Sound
Untuk menghangatkan
– R
adiofrequency Lesioning
Dengan menggunakan impuls listrik untuk merangsang saraf
– S
pinal Endoscopy
Dengan memasukkan endoskopi pada kanalis spinalis untuk memindahkan atau menghilangkan jaringan scar.
– P
ercutaneous Electrical Nerve Stimulation (PENS)
– E
lektro Thermal Disc Decompression
– T
rans Cutaneous Electrical Nerve Stimulation ( TENS )
Menggunakan alat dengan tegangan kecil.
c. Traction
Helaan atau tarikan pada badan ( punggung ) untuk kontraksi otot.
d. Pemijatan atau massage
Dengan terapi ini bisa menghangatkan, merileksi otot belakang dan melancarkan
perdarahan.
Latihan Low Back Pain dapat dilakukan sebagai berikut :
a. Lying supine hamstring stretch
b. Knee to chest stretch
c. Pelvic Tilt
d. Sitting leg stretch
e. Hip and quadriceps stretch
e. Alat Bantu
1. Back corsets.
Penggunaan penahan pada punggung sangat membantu untuk mengatasi Low Back Pain yang dapat membungkus punggung dan perut.
2. Tongkat Jalan
Operasi
Tipe operasi yang dilakukan oleh dokter bedah tergantung pada tulang
belakang/punggung pasien. Biasanya prosedurnya menyangkut pada
LAMINECTOMY yang
mana menghendaki bagian yang dinagkat dari vertebral arch untuk
memperoleh kepastian apa penyebab dari LBP pasien. Jika disc menonjol
atau bermasalah, para ahli bedah akan melakukan bagian laminectomy untuk
mencari tahu vertebral kanal, mengidentisir ruptered disc ( disc yang
buruk ), dan mengambil atau memindahkan bagian yang baik dari disc yang
bergenerasi, khususnya kepingan atau potongan yang menindih saraf.
Ahli bedah mungkin mempertimbangkan prosedur kedua yaitu
SPINAL FUSION,
jika si pasien merasa membutuhkan keseimbangan di bagian spinenya.
Spinal fusion merupakan operasi dengan menggabungkan vertebral dengan
bone grafts. Kadang graft tersebut dikombinasikan dengan metal plate
atau dengan alat yang lain.
Ada juga sebagian herniated disc ( disc yang menonjol ) yang dapat diobati dengan teknik
PERCUTANEOUS DISCECTOMY,
yang mana discnya diperbaiki menembus atau melewati kulit tanpa
membedah dengan menggunakan X-ray sebagai pemandu. Ada juga cara lain
yaitu
CHEMONEUCLOLYSIS, cara ini menggunakan penyuntikan enzim-enzim ke dalam disc. Cara ini sudah jarang digunakan.
Larangan
a. Berdiri terlalu lama tanpa diselingi gerakan seperti jongkok.
b. Membawa beban yang berat.
c. Duduk terlalu lama.
d. Memakai sepatu hak tinggi.
e. Menulis sambil membungkuk terlalu lama.
f. Tidur tanpa menggunakan alas di permukaan yang keras atau menggunakan kasur yang terlalu empuk.
Anjuran
a. Posisikan kepala dititik tertinggi, bahu ditaruh sedikit kebelakang.
b. Duduk tegak 90 derajat.
c. Gunakanlah sepatu yang nyaman.
d. Jika ingin duduk dengan jangka
wqktu yang lama, istirahatkan kaki di lantai atau
apa saja yang mnurut anda nyaman.
e. Jika mempunyai masalah dengan
tidur, taruhlah bantal di bawah lutut atau jika
tidur menyamping, letakkanlah bantal diantara kedua lutut.
f. Hindari berat badan yang berlebihan.
g. Ketika memerlukan berdiri
dalam waktu lama salah satu kaki diletakkan diatas supaya sudut
ferguson tidak terlalu besar ( sudut ferguson adalah sudut kemiringan
sakrum dengan garis horisontal )